Popular Posts
-
Untuk membuatnya sangat simple, kita tidak perlu mengutak-atik kode pada template kita, karena kalian tinggal memasangnya pada widget di Ele...
-
Warna langit mulai berubah. Perlahan-lahan malam datang. Tapi tetap saja tak membuat hati Desta tergerak. Tetap diam memandang ke luar tanpa...
-
Meskipun menurut survei bahwa kantor adalah tempat nomor satu untuk menemukan kekasih, Anda perlu tahu risiko mengencani teman sekantor. Ter...
Labels
about me
Ala Infu5
Arsyad Indradi
Artis
Biografi
bubur
catatan kehidupan
cemilan
CERPEN
Cerpen Indonesia
Chairil Anwar
gigi
Ibu dan Anak
Ibu Hamil
Ideologi Pancasila
Info
Kahlil Gibran
Kata Mutiara
Kebudayaan
kesehatan
Keterampilan Belajar
Kisah Nyata
Masakan Korea
model pembelajaran
My Award
ngga penting
orang dewasa
pariwisata
pendidikan
puding
PUISI
PUISI MY FRIEND
puisi Q
Rahasia Pria
Rahasia Wanita
Remaja dan Cinta
resep ice krim
resep kue
resep masakan
resep masakan barat
resep masakan indonesia
resep minuman
rumah tangga
Seni
sex
sexs
steak
T. Sandi Situmorang
TIPS
Tips Anak
TIPS USAHA
Tutorial Blog
Ungkapan Hati
UNIK
UNLAM
Wisata Indonesia
Minggu, 01 Mei 2011
Jatuh Cinta (Cinta Pertama ) Arsyad Indradi
Jantungku selalu berdebar setiap ada ketukan
Lalu bergegas membuka pintu
Atau menyingkap gorden jendela dengan jemari bergetar
lalu melongok perlahan, duhai
Tidak seperti biasanya, berlamalama berdandan
dan tersenyumsenyum sendiri di muka cermin
Terkadang menangis tanpa sebab
menelungkupkan wajah di bantal, duhai
Atau bersenandung di kamar mandi
Suatu kali aku cemas mengharapkan ia kembali
setelah kuusir dari hadapanku
Ah hatiku berbungabunga jika ia kembali
Entah apa aku selalu ingin menang sendiri
Aku sekarang rajin menata ruang tamu
dan menatah bunga di vas sambil tersenyum
Tingkahku wahai tak luput dari perhatian ibuku :
Gadisku, kenalkan siapa gerangan jejaka itu
Aku malumalu, tapi ibuku sudah tahu jawabku.
Ia bernada enteng tapi sungguhsungguh :
Cinta banyak membawa perubahan sikap seseorang
Pesanku bijaklah terhadap cemburu dan rindu
Sebab ia terkadang membuat hati kita menjadi aneh
Mataku berkacakaca dalam pelukan ibu
Banjarbaru,2002
Categories
Arsyad Indradi,
PUISI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar