Rabu, 11 Mei 2011

Manajement dan Organisasi

Diposting oleh eva yuanita di 5/11/2011 12:06:00 AM

A. Pengertian Manajemen dan Organisasi


1. Pengertian Manajemen

Manajemen merupakan sarana untuk mencapai tujuan organisasi dengan memandaatkan alat yang tersedia semaksimal mungkin. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa dalam mencapai tujuan perusahaan harus memperhatikan secara optimal terhadap kepentingan-kepentingan yang menyangkut  kepentingan konsumen, penanaman modal, anggota perusahaan (karyawan), pemerintah, masyarakat dan supplier.
Manajemen dan komunikasi merupakan dua bagian yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Artinya manajemen merupakan bagian dari organisasi dan organisasi merupakan bagian dari manajemen. Manajemen merupakan alat untuk mencapai tujuan tersebut.
Manajemen dapat diartikan sebagai alat untuk mencapai tujuan melalui orang lain. Manajemaen juga dapat diartikan sebagai proses dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Pengertian manajemen adalah proses pengelolaan suatu kegiatan atau usaha dari awal hingga perusahaan tersebut berjalan dan bangkrut. Jadi disimpulkan bahwa manajemen adalah merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan dengan melalui suatu proses. Kemudian proses ini dilakukan oleh berbagai pihak yang terlibat dalam manajemen tersebut.Adapun fungsi- fungsi yang terdapat dalam manajemen adalah sebagai berikut :
  1. Planning. Perencanaan adalah proses menentukan arah yang akan ditempuh dalam kegiatan- kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
  2. Organizing. Pengorganisasian adalah proses mengelompokanberbagai kegiatan atau pekerjan dalam unit- unit. tujuannya adalah supaya tertata dengan jelas antara tugas, wewenang, dan tanggung jawab sserta hubungan kerja dengan sebaik mungkin dalam bidangnya masing- masing.
  3. Actuating. Menggerakan atau melaksanakan adlah proses untuk menjalankan kegiatan atau pekerjan dalam organisasi.dalam menjalankan organisasipara pimpinan atau manajer harus menggerakkan bawahannya (para karyawan) untuk mengerjakan pekerjaan yang telaqh ditentukan dengan cara memimpin, memberi perintah, memberi petunjuk, dan memberi motivasi.
  4. Controlling. Pengawasan adalah proses untuk mengukur dan meniai pelaksanaan tugas apakah telah sesuai dengan rencana. Jika dalan proses tersebut terjadi penyimpangan, maka akan segera dikendalikan sesuai dengan rencana yang disusun.
2.        Pengertian Organisasi
Jadi organisasi adalah tempat atau wadah untuk mencapai tujuan perusahaan atau tempat untuk melakukan kegiatan perusahaan. Organisasi juga diartikan sebagai tempat berkumpulnya dua orang atau lebih yang  bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Setiap organisasi harus memiliki struktur yang jelas. Struktur organisasi menggambakan tugas, wewenang, dan tanggung jawab masing- masing bagian. Pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang tergambar dalam struktur organisasi akan mempermudah perusahaan melakukan pengendalian.
Tujuan organisasi akan menentukan struktur organisasinya, yaitu dengan menentukan seluruh tugas, hubungan antartugas, batas wewenang dan tanggung jawab untuk menjalankan masing masing tugas tersebut. Dengan kegiatan- kegiatan itu selanjutnya dapat disusun pola tetap hubungan di antara bidang- bidang keputusan, maupun para pelaksana yang mempunyai kedudukan, wewenang, dan tanggung jawab tertentu.

B.         Jenis- jenis dan Bentuk Organisasi
Jenis- jenis organisasi yang umum dibedakan menjadi dua, yaitu :
  1. Bentuk organisasi yang ditinjau dari jumlah pimpinan puncak dapat dibedakan
    1. Organisasi yang mempunyai pimpinan puncak satu orang, misalnya perusahaan perseorangan
    2. Organisasi yang mempunyai pimpinan puncak lebih dari satu orang atau dewan, misalnya perseroan terbatas atau firma.
    3. Bentuk organsasi berdasarkan hubungan wewenangnya dibedakan menjadi:
      1. Wewenang  lini adalah wewenang yang menimbulkan tanggung jawab atas tercapainya tujuan-tujuan perusahaan.
      2. Wewenang staf adalah wewenang yang membantu agar orang yang mempunyai wewenang lini bekerja secara efektif dalam mencapai tujuan-tujuan perusahaan.
      3. Wewenang fungsional adalah wewenang yang diberikan kepada seseorang atau depertemen untuk dapat mengambil keputusan mengenai hal-hal yang berada di departemen yang lain.
Bentuk struktur organisasi adalah sebagai berikut:
  1. Organisasi Garis/Lini
Organisasi garis/lini adalah organisasi yang semata-mata memiliki hubungan wewenangan lini dalam organisasinya. Organisasi garis/lini merupakan bentuk organisasi yang berskala kecil, dengan jumlah karyawan yang sedikit.
Berikut ini beberapa ciri yang terdapat dalam organisasi yang berbentuk garis atau lini:
  1. Jumlah karyawan relatif sedikit .
  2. Struktur organisasi masih rendah dan kecil.
  3. Pucuk pimpinan biasanya pemilik perusahaan.
  4. Pucuk pimpinan dipandang sebagai sumber kekuasaan tunggal, segala keputusan atau kebijakan dan tanggung jawab ada pada satu tangan.
  5. Hubungan antara atasan dan bawahan masih bersifat langsung melalui suatu garis wewenang.
  6. Pimpinan dengan karyawan biasanya saling mengenal dan dapat berhubungan setiap hari kerja.
  7. Masing-masing kepala unit mempunyai  wewenang dan tanggung  jawab penuh atas segala bidang pekerjaanyang ada dalam unitnyaaa.
  8. Tingkat spesialisasi belum terlalu tinggi sehingga alat-alat yang diperlukan tidak beraneka ragam.
Organisasi ini memiliki beberapa keuntungan. Secara umum keuntungan organisasi garis/lini adalah sebagai berikut:
  1. Kesatuan pimpinan terjamin sepenuhnya karena pimpinan berada dalam satu tangan.
  2. Koordinasi relatif mudah dilaksanakan
  3. Proses pengambilan keputusan dan instruksi berjalan cepat dan tidak bertele-tele
  4. Garis pimpinan tegas krena pimpinan langsung berhubungan dengan karyawan
  5. Disiplin dan militansi kerja para karyawan pada umumnya tinggi
  6. Rasa solidaritas para karyawan pada umumnya tinggi karena saling mengenal
  7. Pengendalian secara ketat terhadap kegiatan para pahlawan dapat dilaksanakan
Sementara itu, kelemahan organisasi garis/ini adalah sebagai berikut:
  1. Tujuan pribadi pucuk pimpinan seringkali tidak dapat dibedakan dengan tujuan organisasi.
  2. Ada kecenderungan pimpinan untuk bertindak secara otoriter dan diktator.
  3. Kesempatan karyawan untuk berkembang terbatas karena wewenang untuk merencanakan, mengarahkan dan mengendalikan ada pada pimpinan.
Organisasi secara keseluruhan terlalu bergantung pada satu orang sehingga kalau tidak mampu/berhalangan, seluruh organisasi terancam kehancuran

Organisasi Lini dan staf
Terdapat dua kelompok wewenang dalam organisasi ini, yaitu wewnang lini dan wewenang staf. Wewenang ini adalah wewenang yang dapat langsung. Sementara itu, wewenang staf adalah karyawan yang tidak dapat merealisasikan tujuan perusahaan secara langsung, tetapi hanya memberikan bantuan pelayanan (auxiliary staff), saran-saran (advisory staff) untuk mempermudah tugas wewenang lini.
Pucuk pimpinan dalam menjalankan tugas mendapat bantuan staf. Tugas para staf adalah memberikan bantuan, saran-saran, dan pelayanan kepada pimpinan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan.
Garis wewenang tetap berada pada pimpinan, sedangkan staf hanya memiliki wewenang staf. Antara masing-masing bagian tidak ditentukan oleh aktivitasnya, tetapi oleh hubungannya dengan bagian-bagian yang lain.
Dalam organisasi jenis ini wewenang staf dibagi menjadi dua kategori sebagai berikut :

Staf ahli (spesialist staff), terdiri dari empat jenis
1)       Staf  penasehat (advisory staff)
2)       Staf pelayan (service staff)
3)       Staf pengendali (control staff)
4)       Staf fungsional (functional staff)

Staf pribadi (personal staff) meliputi dua jenis
1)       Pembantu (assisten)
2)       Staf umum (general staff)

Berikut ini beberapa ciri umum untuk mengenal organisasi lini dan staf.
  1. Jumlah karyawannya relatif banyak
  2. Organisasinya besar dan bersifat kompleks
  3. Hubungan antara atasan dan bawahan tidak bersifat langsung
  4. Pimpinan dan karyawan semuanya tidak begitu saling mengenal
  5. Spesialisasi dengan beraneka ragam diperlukan dan dipergunakan secara maksimal
  6. Kesatuan pemerintah tetap dipertahankan, setiap atasan mempunyai bawahan-bawahan tertentu dan setiap bawahan hanya mempunyai seorang atasan langsung.
Kelebihan organisasi lini dan staf antara lain sebagai berikut :
  1. Asas kesatuan pimpinan tetap dipertahankan sebab pimpinan tetap berada pada satu tangan
  2. Adanya pembagian tugas yang jelas antara pimpinan, staf dan pelaksana
  3. Tipe organisasi lini dan staf fleksibel, karena dapat diterapkan pada organisasi besar atau kecil, pemerintah atau swasta
  4. Asas the right man on the right pleace lebih mudah dilaksanakan
  5. Pengambilan keputusan relatif mudah karena mendapat bantuan pemikiran, saran-saran, dan usul dari staf
  6. Kordinasi mudah dilakukan karena sudah ada pembidangan tugas yang jelas
  7. Disiplin dan moral karyawan tinggi karena tugasnya sesuai dengan spesialisasinya
  8. Keuntungan dari spesialisasi dapat diperoleh
  9. Bakat karyawan yang berbeda-beda dapat dikembangkan karena bekerja sesuai dengan keahlian dan keterampilan
Kelemahan organisasi lini dan staf adalah sebagai berikut :
  1. Kelompok pelaksana sering bingung untuk membedakan perintah dan bantuan nasehat
  2. Solidaritas para karyawan kurang sebab tidak saling mengenal
  3. Persaingan kurang sehat sering terjadi karena setiap unit menganggap tugasnyalah yang terpenting
 Ditinjau dari Jumlah Pucuk Pimpinan
Bentuk organisasi tunggal adalah organisasi yang pucuk pimpinannya ada di tangan seorang. Sebutan jabatan untuk bentuk tunggal antara lain Presiden, Direktur, Kepala, Ketua; di dalam struktur organisasi pemerintahan dikenal sebutan jabatan Menteri, Gubernur, Bupati, Walikota, Walikotamadya, Camat, Lurah; dalam struktur organisasi perguruan tinggi dikenal sebutan jabatan Rektor, Dekan.
  1. Bentuk organisasi jamak adalah organisasi yang pucuk pimpinannya ada di tangan beberapa orang sebagai satu kesatuan. Sebutan jabatan yang digunakan antara lain Presidium, Direksi, Direktorium, Dewan, Majelis.
  2. Ditinjau dari Saluran Wewenang
    1. Bentuk organisasi jalur adalah organisasi yang wewenang dari pucuk pimpinan dilimpahkan kepada satuan-satuan organisasi di bawahnya dalam semua bidang pekerjaan, baik pekerjaan pokok maupun pekerjaan bantuan.
    2. Bentuk organisasi fungsional adalah organisasi yang wewenang dari pucuk pimpinan dilimpahkan kepada satuan-satuan organisasi di bawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu; pimpinan tiap bidang berhak memerintah kepada semua pelaksana yang ada sepanjang menyangkut bidang kerjanya.
    3. Bentuk organisasi jalur dan staff adalah organisasi yang wewenang dari pucuk pimpinan dilimpahkan kepada satuan-satuan organisasi di bawahnya dalam semua bidang pekerjaan baik pekerjaan pokok maupun pekerjaan bantuan; dan di bawah pucuk pimpinan atau pimpinan satuan organisasi yang memerlukan diangkat pejabat yang tidak memiliki wewenang komando tetapi hanya dapat memberikan nasehat tentang keahlian tertentu.
    4. Bentuk organisasi fungsional dan staff adalah organisasi yang wewenang dari pucuk pimpinan dilimpahkan kepada satuan-satuan organisasi di bawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu, pimpinan tiap bidang kerja dapat memerintah semua pelaksana yang ada sepanjang menyangkut bidang kerjanya; dan di bawah pucuk pimpinan atau pimpinan satuan diangkat pejabat yang tidak memiliki wewenang komando tetapi hanya dapat memberikan nasehat tentang bidang keahlian tertentu.
    5. Bentuk organisasi fungsional dan jalur adalah organisasi yang wewenang dari pucuk pimpinan dilimpahkan kepada satuan-satuan organisasi di bawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu, pimpinan tiap bidang kerja berhak memerintah kepada semua pelaksana yang ada sepanjang menyangkut bidang kerjanya; dan tiap-tiap satuan pelaksana ke bawah memiliki wewenang dalam semua bidang kerja.
    6. Bentuk organisasi jalur, fungsional dan staff adalah organisasi yang wewenang dari pucuk pimpinan dilimpahkan kepada satuan-satuan organisasi di bawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu, pimpinan tiap bidang berhak memerintah kepada semua pelaksana yang ada sepanjang menyangkut bidang kerjanya; dan tiap-tiap satuan pelaksana ke bawah memiliki wewenang dalam semua bidang kerja; dan di bawah pucuk pimpinan atau pimpinan bidang diangkat pejabat yang tidak memiliki wewenang komando tetapi hanya dapat memberikan nasehat tentang bidang keahlian tertentu.
A.         Organisasi fungsional
Organisasi fungsional adalah bentuk organisasi di mana kekuasaan pimpinan dilimpahkan kepada para pejabat yang memimpin satuan di bawahnya dalam satuan bidang pekerjaan tertentu. Setiap kepala dari satuan mempunyai kekuasaan untuk memerintah dan mengawasi semua pejabat bawahan sepanjang mengenai bidangnya.
Pada tipe organisasi fungsional ini masalah pembagian kerja mendapat perhatian yang sungguh-sungguh. Pembagian kerja didasarkan pada “spesialisasi” yang sangat mendalam dan setiap pejabat hanya mengerjakan suatu tugas/pekerjaan sesuai dengan spesialisasinya. F. W. Taylor yang menciptakan organisasi fungsional ini.
Organisasi fungsional merupakan organisasi yang terdiri dari beberapa fungsi. Penyusunan organisasi ini didasarkan pada sifat dan macam-macam fungsi yang harus dilaksanakan. Masalah pembagian kerja diatur sedemikian rupa. Pucuk pimpinan dalam hal ini mendelegasikan wewenang kepada manajer dibawahnya dan meneruskannya kepada pelaksana, hanya mengenai tugas tertentu (spesialisasinya).
Ciri-ciri organisasi fungsional adalah sebagai berikut :
  1. Pembidangan tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan
  2. Spesialisasi para karyawan dapat dikembangkan dan digunakan secara optimal
  3. Bawahan akan menerima perintah dari beberapa orang atasan
  4. Koordinasi menyeluruh pada umumnya cukup pada level manajemen atas
  5. Koodinasi antara karyawan yang menjalankan fungsi yang sama biasanya mudah karena masing-masing sudah mempunyai pengertian mendalam mengenai bidangnya
Kelebihan dari organisasi fungsional adalah sebagai berikut:
  1. Spesialisasi dapat diperoleh seoptimal mungkin
  2. Para karyawan akan terampil dibidangnya masing-masing
  3. Efisiensi dan produktivitas dapat ditingkatkan
  4. Koordinasi secara menyeluruh biasanya diperlukan pada level manajemen atas
  5. Solidaritas, moral dan disiplin karyawan yang menjalankan fungsi yang sama biasanya tinggi
Kelemahan organisasi fungsional adalah sebagai berikut:
  1. Pekerjaan kadang-kadang sangat membosankan
  2. Para karyawan sulit mengadakan tour of duty atau tour of area, sebagai akibat spesialisasi, tanpa terlebih dahulu melalui pendidikan dan pelatihan
  3. Para karyawan terlalu mementingkan bidangnya saja sehingga koordinasi secara menyeluruh sulit dilakukan
  4. Memungkinkan timbulnya semgangat kelompok yang berlebihan pada karyawan yang melakukan fungsi yang sama sehingga dapat menimbulkan pengelompokan ikatan karyawan yang sempit
Kebaikan dan Keburukan organisasi staff dan Lini/Garis adalah:
  1. Kebaikan
    1. Adanya pembagian tugas yang jelas
    2. Kerjasama dan koordinasi dapat dilaksanakan dengan jelas
    3. Pengembangan bakat segenap anggota terjamin
    4. Bentuk organisasi ini fleksibel untuk diterapkan
    5. Keburukan
      1. Tugas pokok orang-orang sering di nomor dua kan .
      2. Proses decesion making berliku-liku
      3. Jika pertimbangan tidak terkontrol maka sering menimbulkan nepotisme spoil system patronage
      4. Persaingan tidak sehat antara pejabat yang satu dengan pejabat yang lainnya
 A.         Pertimbangan penentuan organisasi
Penentuan jenis organisasi yang akan dipilih harus dilakukan dengan berbagai pertimbangan. Beberapa pertimbangan yang dapat dilakukan yaitu :
  1. Tujuan dan bentuk badan usaha perusahaan
  2. Jumlah tenaga kerja
  3. Jumlah aktivitas
  4. Pleksibilitas
  5. Efisiensi 

0 komentar:

 

♥Bu Eva Journal♥ Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting